Libur?dirumahkan selama 14 hari? Suatu hal yang sangat menggembirakan. Awalnya tidak tau apa maksud dari 14 hari dirumah saja. Semula bahagia dan berjalan dengan lancar. Namun,3 hari berjalan mulai timbul rasa jenuh,tugas menumpuk, semua harus dikumpul tepat waktu. Semua tidak sesuai ekspektasi.
Mulai lah bertanya-tanya,ada apa dengan semua ini? Aku tau ,semua orang juga tau saat ini negeriku sedang menangis,beberapa saudara ku sednag berjuang untuk dapat bertahan hidup melawan virus Covid-19. Semula aku berfikir, apakah benar akan separah ini?
Hari ke-5 semakin penasaran dan mulai mencari tau tentang Covid-19. Virus yang pertama kali di temukan di Wuhan,China di penghujung 2019 lalu ternyata memiliki dampak yang sangat besar. Makhluk kecil yang tak kasat mata tersebut menyerang saluran pernapasan bahkan mampu menyebabkan kematian.
Semakin jauh dalam mencari informasi mengenai Covid-19, semakin mengerikan. Dari sini mulai berfikir bagaimana memberi pemahaman kepada keluarga secara perlahan ,karena jika dengan keras akan menyebabkan seseorang mengalami Post-traumatic stress disorder (PTSD). Hal ini sangat berbahaya untuk mental,bisa menyebabkan buruk nya kesehatan dan rentan terjangkit Covid-19.
Lalu masihkah merasa jenuh? Disisa-sisa libur ini isi wktu dengan hal yang mampu menghilangkan kebosanan. Seperti nonton, tetap berkomunikasi dengan socialdistancing,olahraga ringan dan mengkonsumsi makanan sehat agar tubuh tidak mudah terjangkit Covid-19. 14 hari di rumah bukan untuk berlibur. Tapi, dengan 14 hari dirumah mampu membantu mengurangi jumlah korban Covid-19. ***